Sebelum melakukan budidaya tawon klanceng untuk menghasilkan madu dan propolis, terlebih dahulu kita akan mempelajari seluk beluk kehidupan tawon tak bersengat ini yang meliputi: keluarga besar, ciri-ciri tubuh untuk mengenalinya, perbedaan dengan tawon madu yang sudah dikenal serta perilaku tawon klanceng sehari-hari.
Para ilmuwan membagi lebah / tawon menjadi dua kelompok besar yaitu tawon bersengat dan tawon tidak bersengat. Meskipun tawon bersengat lebih dikenal oleh masyarakat luas karena sebagai penghasil madu yang handal, tetapi sesungguhnya berdasarkan riset ahli taksonomi tawon tidak bersengat Trigona justru merupakan tawon tertua yang pernah diketahui yang pernah hidup di bumi ini
Klasifikasi Ilmiah:
Kerajaan : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Hymenoptera Subordo : Apocrita Keluarga : Apidae Subkeluarga : Apinae Rumpun (tribe) : Meliponini Genus : Austroplebeia, Cephalotrigona, Cleptotrigona, Dactylurina, Hypotrigona, Lestrimelitta, Liotrigona, Lisotrigona, Melipona, Meliponula, Meliwillea, Nannotrigona, Nogueirapis, Oxytrigona, Paratrigona, Pariotrigona, Partamona, Plebeia, Plebeina, Scaptotrigona, Trichotrigona, Trigona, Trigonisca
Sedangkan untuk genus Trigona terdiri atas subgenus: Duckeola, Frieseomelitta, Geotrigona, Heterotrigona, Homotrigona, Lepidotrigona, Papuatrigona, Tetragona, Tetragonisca, Trigona
Untuk Indonesia jenis Trigona yang ada di Jawa, Sumatera dan Kalimantan meliputi subgenus Heterotrigona, Tetragona, Hypotrigona dan Lapidotrigona saja.
Tawon tak bersengat, kadang-kadang disebut sebagai tawon madu tak bersengat atau secara sederhana disebut sebagai meliponini merupakan kelompok besar dari lebah yang dimasukkan dalam rumpun Meliponini. Sebenarnya keluarga Meliponini ini, termasuk tawon klanceng memiliki sengat tetapi mengalami reduksi sehingga tidak bisa dipergunakan sebagai pertahanan diri bila diserang atau diganggu musuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar