05 Juli 2011

Kecukupan Gizi Tawon Penghasil Madu (bagian kelima)

Inilah bagian terakhir kecukupan gizi tawon penghasil madu berkaitan dengan kebutuhan mineral dan air untuk melengkapi tulisan sebelumnya tentang karbohidrat, lemak, protein dan vitamin.

Mineral


Penelitian kebutuhan mineral pada tawon belum banyak diteliti, namun bukti-bukti beberapa mineral telah ada.Analisis abu dari 100 ekor tawon jantan tua setelah terlebih dahulu  dimasukkan dalam desikator didapatkan 15 mineral yang terdeteksi: Alumunium (Al), Arsen (As), Besi (Fe), Fosfor (P), Iodin (I), Kalium (K), Kalsium (Ca), Khlorin (Cl), Magnesium (Mg), Mangan (Mn), Natrium (Na), Silikon (Si), Sulfur (S), Tembaga (Cu) dan Seng (Zn).

Tawon memperoleh mineral dari air, nektar, honey-dew dan polen. Polen dan larva mengandung lebih dari 27 unsur mineral, ada yang jumlahnya sangat sedikit dan yang terbanyak berturut-turut adalah:  fosfor, kalium, kalsium, magnesium, natrium dan besi.

Umumnya insekta memerlukan kalium, magnesium dan fosfor dalam jumlah yang relatif tinggi. Banyak fungsi biologis dasar dalam tubuh tergantung dari adanya ion-ion natrium, kalsium dan klorin sehingga  besar kemungkinan ketiga unsur tersebut esensial bagi tawon. Beberapa mikro mineral seperti besi, seng, mangan dan tembaga berperan sebagai kofaktor dalam berbagai reaksi enzimatis telah terbukti keesensialannya.

Air

Tawon memperoleh air dengan cara khusus dan dari nektar. Air diperlukan untuk melarutkan senyawa-senyawa dan garam-garam organik di dalam sarang sebelum dimanfaatkan  untuk metabolisme sel-sel. Di musim kering, saat temperatur dalam sarang tinggi, air diperlukan untuk mengontrol temperatur dan kelembaban dalam sarang. Untuk keperluan tersebut, tetesan air ditaruh di dalam sel sarang dan dibiarkan atau dikipas dengan sayapnya  agar cepat menguap.

Tugas mengumpulkan air dilakukan oleh tawon pekerja tertentu, setelah sampa di sarang tawon pengumpul air mengalihkannya ke tawon dalam sarang. Bila kebutuhan air meningkat, tawon di dalam sarang akan memberikan informasi kepada tawon lapangan  dan dengan cepat dan penuh semangat memenuhinya – tak ubahnya seperti manusia yang kehausan.

Di daerah tropis yang mengalami musim kering panjang, persediaan air dan nektar terbatas bahkan tak ada sama sekali tawon madu akan cenderung bermigrasi. Bila persediaan bahan makanan dan air dalam sarang masih ada, tawon memilih tetap tinggal di dalam sarangnya. Bila pengadaan air dari tawon lapangan terputus, persediaan makanan dalam sarang  akan cepat dimakan dengan tujuan untuk memperoleh air metabolis dan mencoba bertahan dalam sarang. Namun setelah persediaan habis, mereka terpaksa bermigrasi. Inilah penyebabnya mengapa tawon di daerah tropis sering bermigrasi, karena kekurangan air !!

Demikianlah lima tulisan Kecukupan Gizi Tawon Penghasil Madu secara lengkap. Pada tulisan berikutnya akan dijelaskan sumber makanan tawon penghasil madu.

1 komentar:

  1. pak,saya pengen belajar teenak lebah klanceng.bisa di kasih alamat & no hp?

    BalasHapus