21 Juni 2011

Kecukupan Gizi Tawon Penghasil Madu (bagian kedua)



Setelah mengetahui kebutuhan makanan tawon berupa karbohidrat pada tulisan pertama, selanjutnya pada bagian kedua kecukupan gizi tawon penghasil madu ini kita akan mempelajari kebutuhan tawon akan lemak.

Lemak

Lemak memainkan peran fungsional  yang esensial dan sangat luas selama perkembangan evolusi insekta. Fungsi lemak dalam makanan tawon adalah:


  1. Komponen struktural membran sel dan kutikula,
  2. Sumber energi metabolis yang kaya,
  3. Membantu konservasi  air metabolis selama oksidasi melalui pembentukan barier kutikuler yang impermiabel (tak tertembus),
  4. Sebagai precursor hormon-hormon dan feromon, sebab sebagian besar atau mungkin semua tingkah laku dan aktifitas tawon berkaitan dengan feromon.

Cadangan lemak sebagai sumber energi mempunyai keistemewaan  tersendiri, yairu rasio antara potensi energi dan air metabolis terhadap beratnya sehingga  dapat ditimbun banyak tanpa menambah bobot yang besar. Sifat ini esensial untuk aktifitas terbang. Dalam kenyataannya, insekta banyak menimbun lemak dalam tubuhnya, terutama sebelum mencapai perkembangan fisiologis – misalnya dalam periode metamorfosis atau dipause atau sebelum bertelur.

Timbunan lemak pada tawon ratu sangat tinggi pada usia satu hari, namun pada usia 22 hari hanya tinggal sepertiga dari jumlah semula. Penurunan yang drastis ini disebabkan perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi selama aktifitas perkawinan, perkembangan ovarium dan deposisi telur.

Selain untuk fungsi energitis, lemak dalam bentuk fosfolipida atau sterol berperan penting untuk mempertahankan integritas dan fungsi normal membran-membran sel, transport lipoprotein, prekursor hormon-hormon steroid atau sebgai komponen permukan malam kutikula. Untuk pertumbuhan yang normal tawon dan insekta lain juga memerlukan beberapa asam lemak esensial.

Walaupun peranan lemak belum diketahui dalam proses determinasi strata tawon, lemak – termasuk hidrokarbon dan sterol merupakan komponen normal royal jelly. Pada Apis mellifera ligustica  konsentrasi lemak mencapai 4,3% dan 50,3% diantaranya adalah asam lemak  10-hidroxy-2-dekanoat dan asam lemak ini mempunyai efek konservasi terhadap royal jelly.

Pada A.mellifera terdapat 8 – 9 jenis asam lemak pada larva, pupa, pekerja, jantan dan ratu, serta 14 jenis pada polen dan 15 jenis pada royal jelly yang terdapat dalam sarang. Asam lemak yang dominant adalah asam lemak oleat, yakni lebih dari 60% dari total asam lemak pada tawon dewasa, 40% pada larva dan 58% pada pupa bakal ratu. Fakta-fakta tersebut menunjukkan ke-esensialan lemak atau asam lemak dalam tubuh tawon madu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar