10 Juni 2011

Mengenal Tawon Penghasil Madu di Indonesia


Indonesia merupakan Negara tropis dengan potensi vegetasi yang sangat besar. Beragam vegetasi mulai dari tanaman keras, palawija, bunga, hingga semak dan rumput liar yang menjadi sumber pakan tawon / lebah. Potensi tersebut sangat mendukung perkembangan perlebahan di Indonesia – apalagi Indenesia juga masih mempunyai hutan yang cukup luas sekitar 200 juta hektar. Sehingga bila berminat mem-budidaya-kan tawon penghasil madu – salah satunya adalah tawon klanceng pasti tidak akan mengalami kendala apapun.


Tawon merupakan insekta  penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Diperkirakan sekitar 20.000 spesies tawon dijumpai di seluruh dunia, kecuali di Antartika. Saat ini dikenal tujuh spesies tawon madu dan sekitar 44 subspesies yang semuanya masuk dalam genus Apis. Tawon madu yang paling banyak di Indonesia adalah Apis andreniformis, A.cerana, A. dorsata dan A. koschevnikovi (khusus di Kalimantan).

Madu yang dihasilkan tawon madu ini telah di konsumsi sejak zaman purba. Tawon juga menghasilkan produk yang sangat dibutuhkan dalam dunia kesehatan – salah satunya adalah propolis yang sekarang sedang populer.

Sentra budidaya tawon di Indonesia terdapat di Pulau Jawa meliputi daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat dengan jumlah produksi 2.000-2.500 ton madu. Sedangkan Kalimantan dan Sumbawa merupakan sentra madu dari hasil perburuan tawon liar yang hidup di hutan.

Inilah penghasil madu asli Indonesia (Sumber: Kejaiban Propolis Trigona, Mahani dkk, Pustaka Bunda, 2011):

  1. Tawon hutan (Apis dorsata)
Tawon ini dapat ditemukan hampir di seluruh di seluruh kepulauan Indonesia kecuali Maluku dan Irian Jaya. Dari tiga subspesies Apis dorsata, dua diantaranya
yaitu A. dorsata dorsata dan A. d. binghami sedangkan subspesies yang ketiga yaitu A. d. breviligula terdapat di Filipina.
Jenis tawon ini belum dapat di-budidaya-kan dan umumnya hidup secara alami di hutan Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara. Sampai saat ini, tawon hutan memberikan kontribusi sangat besar bagi dunia perlebahan karena produksi madunya yang cukup tinggi. Selain itu, kegiatan pengambilan madu tawon hutan merupakan salah satu peluang untuk mendapatkan tambahan penghasilan bagi masyarakat di sekitar hutan.

  1. Tawon lokal (Apis cerana)
Apis cerana tersebar hampir di seluruh kepulauan di Indonesia kecuali Maluku dan Irian Jaya. Meskipun produktifitasnya tergolong rendah, tawon ini cocok dikembangkan  untuk peningkatan kesejahteraan dan gizi masyarakat karena mudah diperoleh dan harganya relatif rendah.

  1. Tawon kerdil (Apis florea)
Jenis tawon ini sampai sekarang masih diperdebatkan karena belum diketahui secara pasti keberadaannya. Spesimen lebah ini ditemukan hanya di museum saja.

  1. Tawon kecil (Apis andreniformis)
Jenis tawon ini membuat sarang tunggal di semak-semak sehingga membuatnya mirip dengan A. florae. Penyebaran lebah ini di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara. Jika dilihat dari produksi madunya, lebah kerdil memiliki produktifitas yang rendah dan kurang ekonomis.

  1. Tawon merah (Apis koschevnikovi)
Jenis lebah ini bisa ditemukan di sekitar Muaro, Solok, Sumatera Barat dan sekitar Barabai Klimatan Selatan. Lebah merah ini sedikit lebih besar dari lebah lokal dan memiliki warna bulu kemerahan – namun hingga kini belum diusahakan secara komersial.

  1. Tawon gunung (Apis nuluensis)
Apis nuluensis baru ditemukan di Sabah Borneo pada ketinggian 1.700 m diatas permukaan laut. Keberadaan lebah gunung di tempat lain di Indonesia merupakan tantangan bagi para peneliti perlebahan di Indonesia.

  1. Tawon lokal Sulawesi (Apis nigrocincta)
Sampai saat ini A. nigricincta baru ditemukan di Sangih Sulawesi. Jenis lebah ini mirip dengan A. cerana, hanya warna tubuhnya lebih kuning.

  1. Tawon tak bersengat (Trigona spp)
Lebah ini berasal dari genus Trigona  dan merupakan lebah asli Asia. Karakteristik spesifik yang dimilikinya yaitu menghasilkan madu yang berasa asam dan tahan terhadap fermentasi. Tawon ini sebelumnya tidak begitu popular karena produksi madunya yang sangat rendah, namun kini menjadi popular karena ternyata handal dalam memproduksi  propolis.

Demikianlah sekilas berkenalan dengan tawon sosial penghasil madu dari kawasan Nusantara tercinta ini, sebelum kita melangkah untuk belajar lebih mendalam tentang budidaya tawon klanceng.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar